Seperti potongan syair lagunya Iwan Fals : “anak sekecil itu berkelahi dengan waktu, demi suatu impian yang kerap ganggu tidurmu” ini yang menjadi gambaran riil tentang semangat seorang anak kecil. Nama panggilannya Nonik.
Ia bercerita bahwa setiap berangkat Sekolah Minggu, tidak diingatkan oleh kakak-kakaknya. Ia mengingat sendiri. Segera mandi berganti baju dan berangkat. Kaki yang kecil itu menghantarnya ke tempat kebaktian anak GKJ Slawi. Tidak terbayang olehnya ia diboncengkan motor oleh bapak atau kakak-kakaknya. Semua mandiri. Jalan kaki.
Ayahnya setiap hari pergi kerja jalan kaki. Anak-anaknya ke sekolah jalan kaki. Perjuangan dari keluarga untuk mandiri. Meraih impian.
Yah, bagi anak sekecil Nonik, jarak rumah dengan tempat pembinaan dapat dikata cukup jauh. Ia harus bergulat dengan keadaan. Belum tentu ke Sekolah Minggu membawa bekal roti atau snack. Untungnya dalam setiap kegiatan, tidak jarang ada pembagian makanan untuk anak-anak.
Yang lebih ‘nreyuhke lan marahi nggrentes nang ati’ saat Sekolah Alkitab Liburan (SAL) ia dan kakaknya yang hadir tidak bawa bekal. Pengasuh Sekolah Minggu tanggap akan hal itu. Di berinya jajan dan makan siang, untuk acara makan bersama.
Itulah Nonik. Anak kecil yang setia dalam kebaktian anak. Tak mengeluh dengan keadaan. (K.R.T.)