gkjslawi.com (Tegal) Peristiwa akbar sebagai kado ulang tahun Bhayangkara ke 77 pada hari Sabtu 22 Juli 2023 bertempat di Jalan Pancasila Tegal, Polri menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),  Masyarakat Lintas Agama, Organisasi Kemasyarakatan, Mahasiswa, pelajar  dan Petanesia, dalam acara Apel Kirab Kebangsaan dan Doa Bersama se eks Karesidenan Pekalongan.

Menurut Maulana Al Habib Muhannad Lutfi Bin Ali Bin Yahya, kegiatan ini merupakan cara orang tua memberi kado kepada anak-anaknya. Sebagai bentuk penghargaan atas kerja kerasnya.

Maulana Al Habib Muhannad Lutfi Bin Ali Bin Yahya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

“Sejauh mana sebagai orang tua, kita mengayomi anak-anaknya. Sebagai orang tua kami bangga pada Polri dan TNI. Kita tidak dapat dipisahkan dengan Polri, TNI, Tokoh Agama, dan Masyarakat yang ada di Indonesia” ungkap Habib Lutfi dalam orasi kebangsaan dihadapan peserta kirab.

Lebih lanjut lagi, Lutfi mengatakan kirab ini bukan untuk berame-rame. Ada tiga elemen dasar yang harus diingat dalam kirab. Pertama : Kehormatan, kedua : Harga diri dan ketiga : Jati diri.

Kirab Kebangsaan

Sementara itu, H. Dedy Yon Supriyono, SE, M.M selaku Walikota Tegal mengucapkan terima kasih kepada semua eleman yang terlibat dalam kirab kebangsaan ini. Dipilihnya jalan Pancasila sebagai tempat upacara dan doa bersama karena merupakan pusat Kota Tegal.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir dalam kirab ini, khususnya kepada Maulana Al Habib Muhannad Lutfi Bin Ali Bin Yahya. Kolaborasi kirab kebangsaan se eks Karesidenan Pekalongan, untuk menggelorakan persatuan Indonesia dan toleransi. Apapun agamanya, sukunya, budayanya kita adalah Indonesia. Kita hargai polisi yang bekerja keras. Dalam HUT Bhayangkara ke 77. Inilah penghargaan kita.” ucap Deddy dengan semangat yang menggelora.

Iapun menambahkan dorongan memberi semangat pada polisi dengan pernyataan tegas : Polisi presisi untuk negeri tercinta.

 Kirab Kebangsaan

Puncak toleransi terwujud dalam doa bersama. Ada enam tokoh agama yang berdoa. Agama Katolik Romo FX Bagyo Purwanto PR, Agama Kristen Pdt. Royke Tampi, Agama Hindu Ki Mangku Giyono, Agama Buddha Romo Suryo Dhammo, Agama Konghucu WS Inggrid Budiarti dan Agama Islam KH. Abu Chaer Annur.

Setelah doa selesai, kirab kebangsaan dimulai. Rute yang ditempuh Jl. KH. Ahmad Dahlan – Jl. Kartini – Jl. AR. Hakim – Jl. P. Diponegoro – Jl. A. Yani – Jl. Veteran – dan berakhir di Komplek Balai Kota Lama.

Masyarakat kota Tegal berbaur dengan pelajar, berdiri di tepi jalan yang akan dilalui sambil mengibarkan bendera Merah Putih yang dipegangnya. (K.R.T.)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *