gkjslawi.com (Moga-Pemalang) = Mengusung tema Ku Penuhi Janjiku Tuhan, Majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Moga melaksanakan perayaan Unduh-Unduh pada hari Jumat (11/08/2023) bertempat di GKJ Moga Wilayah Gondang.
Perayaan unduh-unduh digelar setiap tahunnya sebagai ungkapan rasa syukur jemaat kepada Tuhan. Berasal dari kata unduh atau ngunduh. Lalu apa yang diunduh? Hasil panen jemaat GKJ Moga yang mayoritas sebagai petani dan peternak. Tradisi yang sudah turun temurun di uri uri oleh jemaat. Seorang warga yang bernama Sumardi mengatakan pemenuhan janji kepada Tuhan salah satunya diwujudkan dengan persembahan unduh-unduh.
“Gunungan yang berisi sayur-sayuran ini, saya persiapkan untuk dipersembahkan bagi Tuhan. Tidak hanya saya, seluruh jemaat memberikan yang terbaik. Melalui perayaan unduh-unduh dari hasil panen” ucap Sumardi dengan bangganya sambil memposting gunungan yang berisi sayur sayuran di Facebook.
Pdt. Trombin Naftaliyus, S.Si menjabarkan Kitab Kejadian 28:20-22, 35:3,7 di depan ratusan jemaat yang hadir. Yakub yang melarikan diri ke Mesopotamia dengan reputasi buruk setelah menipu ayah dan kakaknya. Mengawali perjalanan hidup yang sulit, ia bernazar/berjanji kepada Tuhan. Janji tersebut adalah membangun rumah Allah dan menghaturkan persembahan.
“Yakub yang baru adalah sosok yang bonafide, yang dapat dipercaya. Hal ini dibuktikan dengan ia memenuhi/membayar nazar kepada Tuhan.” jelas Trombin selaku pendeta jemaat yang saat itu mengenakan balutan busana Jawa warna hijau.
Kirab ratusan jemaat GKJ Moga yang mayoritas mengenakan busana Jawa dimulai pukul 13.00 – 14.00 WIB. Rute yang diambil diawali dari Obyek Wisata Bukit Gambangan mengitari Dusun Gondang dan berakhir menuju Gedung Gereja. Selama dalam perjalanan jemaat terlihat antusias. Iringan musik calung yang membahana, memberi efek psikologis pada jemaat. Tidak sedikit jemaat yang mengikuti hentakkan riang musik calung dengan gerakan dan gestur tarian. Apalagi pesona jemaat dari perwakilan wilayah yang menari nari sepanjang jalan, membuat suka cita jemaat meski harus berjalan di tengah terik matahari.
Selanjutnya pukul 15.00 – 16.00 WIB. Jemaat yang sudah berkumpul di halaman gedung gereja diajak memasuki suasana manembah. Lagu lagu rohani disenandungkan diiringi musik band Nafiri. Penghayatan makna persembahan unduh unduh dengan tema Kupenuhi Janjiku Kepada Tuhan disampaikan melalui khotbah oleh Pdt. Trombin Naftaliyus.
Sepertinya teologi jemaat yang memberi perhatian pada budaya setempat, dan dihubungkan secara kreatif dengan iman, guna menyeimbangkan antara iman dan budaya, dipakai oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ) Moga dalam mengemas perayaan Unduh-Unduh mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Terbukti saat itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mengutus stafnya mendampingi dan memfasilitasi dengan memberikan.
Rupanya even perayaan unduh-unduh tidak hanya menjadi perhatian bagi instansi pemerintah setempat. Warga jemaat yang berada di luarkotapun mengagendakan. Terbukti mereka menyempatkan diri pulang dan meramaikan even unduh unduh.
Pada sisi lain ibu Dwi Sayekti menjelaskan, bahwa tujuan diadakan perayaan unduh unduh dengan menggunakan adat dan budaya seperti ini, untuk menghidupi spiritualitas bersyukur jemaat secara komunal. Umat dengan membawa persembahan, menghaturkan persembahannya ke rumah Tuhan, dengan semangat Mazmur 116:17-19.
“Umat percaya pada masa sekarang, sebagai pribadi yang sudah dipulihkan dan memiliki pembaruan hidup, bagaimana mendasari ungkapan syukurnya. Janji apa yang pernah terucap saat menyongsong perayaan Unduh-unduh? Semoga persembahan yang dihaturkan kepada Tuhan melalui gereja-Nya, adalah ungkapan bakti dan tekad untuk sellau menghidupi rasa syukur oleh karena rahmat Tuhan yang dilimpahkan” tutur Dwi Sayakti.
Pelelangan persembahan unduh-unduh sebagai acara menarik bagi jemaat, berjalan sekitar dua jam. Dari pukul 15.00 – 17.00 WIB. Dimaklumi pada tahun 2023 ini terjadi sedikit perbedaan akibat dampak dari Pandemi Covid 19.
Pada tahun sebelum Pandemi Covid 19, persembahan masih berupa bentuk gabah karungan. Namun pada tahun ini, gabah sebelum dihaturkan sudah digiling lebih dulu menjadi beras. Di kemas lebih kecil lagi untuk memudahkan proses lelang. Tentu harganya dapat dijangkau oleh jemaat.
Persembahan dalam bentuk ternak kebanyakan berupa ayam. Sedangkan persembahan lain sebagai hasil industri rumah tangga berupa snack pangsit, keripik, rengginang, dan olahan kue basah. Kalaupun dikata persembahan panen, ternak dan olahan makanan menurun, namun ada perimbangan yang berarti. Jemaat tahun ini cukup banyak peningkatan yang mempersembahkan dalam bentuk uang.
Mengakhiri perayaan unduh-unduh jemaat menikmati makan bersama yang telah disediakan oleh panitia sebagai bentuk syukur kepada Tuhan.
Inilah bentuk kontektualisasi jemaat GKJ Moga melalui perayaan unduh-unduh. Harapannya perayaan unduh-unduh menjadi bagian karya Allah yang semakin menyatakan rahmat Ilahi di tengah umat. (K.R.T.)