Wanita jemaat GKJ Slawi Pepanthan Prupuk melaksanakan pertemuan rutin setiap dua minggu sekali. Tujuannya adalah untuk menguatkan iman dan meningkatkan rasa kebersamaan antar jemaat, khususnya adalah ibu-ibu.
Pertemuan yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 21 juli 2023 berbeda dari biasanya, hal ini dikarenakan pertemuan kali ini dihadiri oleh Alfino, seorang mahasiswa dari salah satu universitas ternama di Yogyakarta yang akan menjadi narasumber. Hal itu membuat suasana tampak berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Ibu Murwani selaku tuan rumah menyambut kedatangan jemaat dengan ramah, jabat tangan dan senyum menjadi ciri khas wanita asal Yogyakarta itu. Satu persatu jemaat datang, tegur sapa disertai canda menambah suasana semakin akrab, tidak lupa menanyakan keadaan satu sama lain. Sepenggal kalimat pun terdengar “puji Tuhan sehat”. Diantara mereka ada pula yang baru pulang bekerja, namun itu tidak menyurutkan semangatnya untuk bertemu dengan teman-teman yang tergabung dalam wanita jemaat pepanthan prupuk.
Ketika semuanya sudah berkumpul, acara pun dimulai dengan dipandu oleh salah satu majelis gereja. Pada pertemuan ini, Alfino membahas tentang kesetaraan gender. Sebagai seorang muda yang mendukung feminisme, dia mendorong ibu-ibu agar menjadi perempuan yang tangguh, yaitu perempuan yang bisa berperan setara dengan laki-laki serta memiliki pendirian yang teguh dan kuat. Untuk itu, dia juga memberikan contoh langkah yang elegan dan mudah untuk dilakukan, misalnya seperti komunikasi yang baik, cinta kasih, perhatian, dan tidak kalah penting adalah saling memahami antara satu dengan yang lain.
Pada sesi terakhir, Alfino memberi kesempatan kepada ibu-ibu yang hadir untuk bertanya atau menyampaikan pendapat. Disitulah beberapa pertanyaan disampaikan oleh jemaat yang hadir, ada pula yang turut menyampaikan pendapat mereka, sehingga diskusi pun berlangsung dengan baik dan menyenangkan. Sebuah pembahasan yang menarik dan mengesankan membuat beberapa dari mereka mengatakan “luar biasa, puji Tuhan bisa menambah wawasan untuk ibu-ibu pepanthan prupuk”. Oleh karena itu, harapan dari pembahasan pada pertemuan kali ini adalah agar ibu-ibu termotivasi untuk menjadi wanita tangguh yang siap mengangkat harkat dan martabat keluarga dalam bergereja maupun bermasyarakat, serta tetap semangat dalam berkarya dengan segala anugerah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.