Temu raya pemuda sinode adalah kegiatan yang bertujuan untuk mempertemukan pemuda-pemuda dari beberapa klasis yang digabungkan menjadi satu. Sebagai contoh adalah rayon 1. Lima klasis yang bergabung dalam rayon satu di antaranya adalah Klasis Jakarta Bagian Barat (JBB), Klasis Jakarta Bagian Timur (JBT), Klasis Pekalongan, Klasis Pekalongan Barat (Pekabar), dan Klasis Semarang Barat (Semabar). Selain bertujuan mempertemukan pemuda untuk menjalin relasi dan berkenalan dengan pemuda di lain klasis tidak lain adalah mencari jodoh untuk yang mencari hihihihi. Kegiatan ini dilaksakan pada Sabtu dan Minggu 5-6 Agustus 2023 yang bertempat di Villa Kana Bogor. Kurang lebih yang mengikuti acara ini sekitar 250 pemuda dari berbagai wilayah di 5 klasis yang berbeda.

Temu Raya Pemuda 1

Kegiatan TRP bertemakan “Pemuda Yang Harapannya Hanya Pada Allah” adalah tema yang menurut saya sangat kontekstual. Acara yang dilakukan selama 2 hari satu malam itu bagi saya adalah acara yang keren dan menarik untuk diikuti. Dimulai dari acara hari pertama yang dibuka dengan opening selebration, kemudian dilanjutkan dengan Sesi satu yang diisi dengan talkshow bersama dengan narasumber, dan dilanjutkan dengan outbond. Setelah outbond malam hari dilanjutkan dengan acara talent show dan malamnya beristirahat. Hari ke dua dibuka dengan ibadah di aula yang dipimpin oleh Pdt Bernadus M. Eksilimawan sebagai sesi dua. Kemudian dilanjutkan dengan seminar ilmu politik oleh Pak Hanundya Danardono, dan ditutup dengan closing celebration.

Temu Raya Pemuda 4

Saya hendak merefleksikan sesi satu terlebih dahulu. Sesi satu adalah sesi yang sangat menarik untuk diikuti. Sesi yang dipandu oleh Pdt Eunike Trikayasuddhi. Narasumber yang memberikan informasi adalah seorang mantan narapidana yang boleh dikatakan kelas tinggi. Beliau adalah Pak Benget P Hutasoit seorang pria parubaya yang memiliki pengalaman yang luarbiasa bagi saya. Tema sesi satu ini diberikan tema “Youth and The Crisis of Faith”. Talk show dibuka dengan penayangan video zombie manusia yang terjadi di Amerika. Dalam video tersebut ditayangkan orang-orang para pecandu narkoba akut yang menjadi seperti zombie karena mereka terlalu banyak mengkonsumsi narkoba. Dari video pengantar itu kemudian dilanjutkan dengan memanggil kedua narasumber yaitu Pak Eko Setiadi dan Pak Benget (dapat dilihat pada gambar Pak Benget dengan hem abu-abu).

Pak Benget inilah yang menjadi narasumber utama. Kami dibuat terkejut dengan cerita beliau yang menceritakan tentang pengalamannya sebagai seorang penyintas kriminal kasus pencurian dan narkoba. Sebelum menceritakan pengalaman sebagai pencuri dan pengguna narkoba. Beliau menceritakan bagaimana ia bisa menjadi seorang yang kriminal seperti itu. Bermula ketika ia memiliki akar kelam trauma masa lalu yang mana dulu ibunya mengalami tindakan yang tidak mengenakan yakni diperkosa oleh mertunya sendiri. Dari situlah pak Benget mulai merasakan trauma dan merasa dirinya tidak berharga. Beliau menceritakan bahwa ia sudah handal mencuri sejak kelas 4 SD dan semakin mahir mencuri seiring berjalannya waktu dan bertambah dewasa. Ia menceritakan bahwa diajari mencuri oleh seniornya dan diajak oleh seniornya untuk menggunakan narkoba. Dari situlah kemudian Pak Benget semakin banyak menikmati dan menggunakan narkoba. Mulai dari narkoba jenis obat-obatan, ganja, dan juga sabu-sabu. Beliau menceritakan pengalamannya menggunakan narkoba yang ia konsumsi mulai dari efek negatifnya dan efek positifnya. Efek negatif dari penggunaan narkoba adalah dipenjara karena itu sudah pasti hmmmm. Kemudian untuk tubuh biasanya akan mulai terserang penyakit-penyakit yang menyerang organ dalam seperti jantung karena jantung dipaksa untuk terus memompa darah dengan sangat cepat dan juga efek negatif lainnya. Efek positifnya yakni pengguna sabu memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi baginya dengan menggunakan sabu maka akan lebih mudah ia membuka gembok selalu saja ada cara yang ditemukan ketika dosis sabu masih dirasakan. Pengalaman yang paling ia ingat dan sangat ia sesali adalah ketika ia menggunakan narkoba dan mengalami efeknya yakni memiliki naluri seksual yang sangat tinggi, ia pernah tidur bersama dengan wanita lain padahal istrinya berada di sebelahnya, hal itulah yang ia paling sesali.

            Ia bercerita bahwa ia pernah hampir meninggal dunia karena bebas bersyarat. Pada suatu ketika ia hendak dibebaskan bersayarat, dan disaat yang sama juga ia hendak melakukan perampokan besar-besaran di salah satu tempat. Ia sudah merencanakannya dengan teman-temannya dan melancarkan aksinya. Namun ternyata Tuhan berkata lain, berkas dan persetujuan untuk bebas bersyarat miliknya itu justru tidak disetujui oleh pengadilan. Sehingga mengakibatkan ia tidak jadi ikut perampokan besar-besaran itu. Namun akhirnya ia menyadari bahwa itu semua adalah rencana Tuhan dalam dirinya. Ia tidak jadi ikut perampokan itu dan tidak jadi bebas bersyarat menjadikannya untuk tobat dan bersyukur serta kembali ke jalan yang benar. Setelah perampokan yang dilakukan oleh teman-teman pak Benget itu ternyata keluar berita bahwa telah ditemukan kasus perampokan yang ternyata kasus itu adalah teman-teman pak Benget. Semua pelaku perampokan itu ditembak mati ditempat dan boleh dikatakan semua teman-teman pak Benget tewas di tempat kejadian. Apa yang dilihat Pak Benget di berita itu kemudian menjadikannya sadar bahwa ia perlu kembali ke jalan Tuhan dan berhenti melakukan tindakannya itu. Melalui semua kejadian yang Pak Benget alami kemudian dia memutuskan untuk berhenti dari semua tindakan  kriminal dan penggunaan narkoba. Baginya kunci utama dari keberhasilan lepas dengan tindakan kriminal adalah dengan MAU. Memiliki kemauan yang sungguh-sungguh adalah modal utama untuk berhenti menggunakan narkoba, bahkan menggunakan rokok. Ia menceritakan bahwa ia pernah membeli rokok 3 batang di warung kemudian ia meremas dan mematahkan rokok tersebut dan membuangnya sambil mengatakan “mulai hari ini kita bercerai”. Sejak saat itulah pak Benget berhenti merokok. Ia semakin menyadari makna hidupnya setelah ia berhenti dengan semuanya. Salah satunya ternyata ia sangat lemah dengan anaknya. Ia pernah menangis sepanjang jalan karena ia dibentak oleh anaknya sendiri. Baginya dibentak anak sendiri adalah kesakitan yang luar biasa. Selain karena ia merasa gagal menjadi seorang ayah, ia juga merasa gagal melaksanakan mandat dari Tuhan unuk mendidik anak-anaknya.

            Penjelasan Pak Benget ini kemudian ditutup dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh ketiga penanya, salah satunya adalah saya. Ketiga pertanyaan itu di antaranya adalah:

  1. Apakah bapak menyesal telah melakukan tindakan seperti itu? Pak Benget menjawab bahwa ia sangat menyesal dalam dirinya dan berbepesan kepada semuanya bahwa : jika belum terlanjur menggunakan narkoba, maka jangan pernah sekalipun menyentuh narkoba. Karena sekali sudah merasakan efek narkoba, maka akan sulit melepaskannya. Ia meneritakan bahwa ia sangat menyesal terlebih ketika ia tidur bersama dengan selingkuhannya dan juga istrinya.
  2. Pertanyaan kedua adalah dari saya sendiri, saya bertanya kira-kira pembinaan seperti apa yang cocok bagi mereka yang berada dalam lingkaran kriminalitas dan penyintas narkoba terlebih bagi mereka yang ngeyel dibina? Menurut Pak Benget pertanyaan ini agak sulit dijawab dan baginya cara yang paling tepat untuk orang-orang yang ngeyel adalah dengan memnjarakannya di ruangan khusus dan mengisolasinya sehingga ia merasa jera. Namun solusi yang paling utama adalah dengan mendoakannya secara terus menerus sampai ia bisa kembali ke jalan Tuhan dan tidak ngeyel. Apalagi jika mereka terus ngeyel maka lama kelamaan ia pasti berada di titik jenuh dan meninggalkan perbuatan buruknya itu. sedangkan menurut Pak Eko, program pembinaan yang perlu dilakukan adalah dengan menjadikannya teman. Mendampinginya terus menerus meskipun tidak bisa didampingi satu persatu secara intens namun dengan terus mendampingi akan menolong mereka. Terlebih untuk menolong mereka ketika mereka mendapatkan stigma negatif dari orang lain. Mengingat stigma terhadap narapidana selalu dicap buruk bagi kebanyakan orang. Yang paling sulit adalah ketika seorang yang dibina merasa gagal dalam pertobatan. Hal itu menjadi begitu sulit karena ia merasa dikucilkan adan dipisahkan. Tak jarang juga ketika orang yang telah keluar dari rehabilitasi narkoba kemudian masuk lagi karena mengulangi kesalahan yang sama. Bagi pak Eko mungkin perlu adanya dan diperbanyak terkait sosialisasi bahaya narkoba di gereja-gereja sehingga upaya untuk menekan angka kasus penyalahgunaan narkoba dapat diminimalisir.
  3. Pertanyaan ketiga adalah bagaimana cara memusnahkan zat adiktif berbahaya seperti rokok? Pertanyaan ini tidak begitu banyak dijawab karena sekalipun rokok berbahaya bagi kesehatan namun rokok tidak bisa dibinasakan. Mungkin yang bisa dilakukan hanyalah dengan mengetahui bahwa rokok berbahaya dan merugikan kesehatan. Dilain sisi Pak Benget dan Pak Eko bukan ranahnya membahas tentang rokok, jadi tidak banyak dijelaskan dalam menjawab pertanyaan ketiga ini.

Gambar di bawah ini adalah gambar ketiga penanya yang bertanya kepada narasumber.

Temu Raya Pemuda 3

Outbond and Talent Show

            Pembahasan selanjutnya adalah refleksi tentang outbond dan talent show. Kali ini saya benar-benar menikmati oermainan-permainan di setiap posnya. Pada temu raya ini peserta dibagi menjadi 16 kelompok dan mereka akan bertemu di setiap posnya dengan kelompok lainnya dan berpasangan serta bertanding. Setiap kelompok beranggotakan 13-14 orang, karena beberapa orang dari kelompok saya ada yang sedang sakit sehingga kelompok saya hanya berjumlah 10 orang. Kami bersepuluh memulai perjalan kami melewati setiap posnya.  Ada 8 pos yang harus kami lalui, setiap pos memiliki permainan yang berbeda-beda diantaranya yaitu :

  1. Memasukan pensil ke dalam botol. Permainan ini dilakukan dengan mengikat satu pensil yang memiliki banyak tali. Tali-tali inilah yang kemudian dipegang dan dibentangkan untuk dapat memasukan pensil ke dalam botol. Satu orang sebagai pemandu yang mana harus hafal semua nama-nama anggotanya karena dalam memasukan pensil ke dalam botol ini semua pemain harus membelakangi botol, sehingga peserta tidak dapat melihat posisi pensil dan mengharuskan mendengarkan instruksi dari pemberi instruksi. Peramainan ini cukup sulit karena hanya diberikan waktu selama 2 menit jika dalam waktu tersebut pemain tidak berhasil memasukan pensil ke dalam botol maka pemain akan dinyatakan kalah. Kelompok saya juga tidak berhasil memasukan pensil ke dalam botol, demikian juga dengan lawan kamipun sama. Mereka gagal memasukan pensil ke dalam botol. Dari permainan ini saya dapat belajr bahwa kekompakan team sangat dibutuhkan. Serta keberhasilan untuk dapat memasukan ke dalam botol sangat ditentukan oleh arahan dari pemimpin yang mengarahkan, jika tidak manut pemimpin, maka akan sulit untuk dapat memenangkan permainan ini. Di sisi lain pemimpin juga harus mengenal anggotanya. Jika tidak mengenal anggotanya maka akan gagal. Sebagaimana Kristus yang mengenal semua domba-dombanya.
  2. Tongat kayu. Permainan ini cukup membuat deg-degan. Dalam permainan ini semua pemain diberikan satu tongkat kayu sepanjang kuran lebih 160 cm. kemudian permainanya adalah semua pemain harus bergantian memegang tongkat pemain sebelumnya searah dengan jarum jam atau ke kanan. Namun posisi tongkat harus berdiri di tempat. Jika dalam proses perpindahan tempat kayu yang harusnya berdiri itu terjatuh maka satu pemain gugur. Mereka yang sudah gugur akan kehilangan satu temannya dan jarak untuk menggapai tongkat selanjutnya akan menjadi jauh, permainan ini dilakukan berulang-ulang dengan satu komando untuk bergerak. Pemain yang bertahan dengan tongkat berdiri paling banyak selama 5 menit itu adalah pemenangnya.
  3. Estafet karet. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan sedotan dan karet. Sedotan diletakan di mulut dan digunakan untuk mengestafetkan karet ke belakang sampai banyak dan yang terbanyak adalah pemenangnya. Yang paling susah adalah ketika mengambil karet di dalam baskom dengan berisi tepung. Tepung menjadikan karet semakin licin dan sangat susah diambil apalagi harus mengambilnya dengan posisi jongkok.
  4. Ular balon. Permainan ini dilakukan dengan menggunakan satu balon yang diikat di bagian barisan paling belakang. Semua peserta berbaris dan memegang pemain di depannya dan tidak boleh lepas. Jika ada peserta yang lepas maka ular akan dinyatakan kalah. Bagian kepala atau yang paling depan adalah mereka yang bertugas menjangkau ekor lawan atau balon lawan. Yang berhasil memecahkan balon lawan adalah pemenangnya.
  5. Memasukan sedotan ke dalam botol. Permainan ini dilakukan dengan membuat lingkaran dan bergandengan tangan dengan tidak melepaskannya. Kemudian semua peserta saling membelakangi dan mengapit sedotan di mulutnya. Pemenangnya adalah mereka yang paling banyak memasukan sedotan ke dalam botol yang dilakukan secara bergantian. Sedotan yang jatuh dan tidak masuk maka tidak akan dihitung dan tidak bisa diulangi.
  6. Menara Babel. Permainan ini dilakukan dengan menggunakan bola pingpong, sedotan dan juga menara yang terbuat dari jaring besi yang membentuk lingkaran setinggi satu meter. Permainan yang mengasah kerja sama kelompok ini dilakukan dengan mengeluarkan bola pingpong yang berada di dalam menara dengan menggunakan sedotan dari luar. Setiap peserta diberikan satu buah sedotan yang digunakan untuk mengangkat bola tersebut. Semua peserta harus bekerja sama agar bola tidak jatuh ke bawah dan harus semakin terus naik ke atas menara. Diberikan waktu selama 3 menit bagi setiap peserta. Sekalipun bola tidak bisa keluar dari menara namun yang paling tinggi mengangkat bola maka akan menjadi pemenangnya.
  7. Kapal Pecah. Permainan ini dilakukan dengan menggunakan alas yang terbuat dari spanduk. Alas ini digunakan untuk berdiri. Semua peserta harus masuk ke dalam alas tersebut dan satu orang bertugas melipat spanduk supaya menjadi kecil dengan catatan tidak ada yang kluar dari spanduk dan tidak ada yang terjatuh. Peserta boleh naik ke atas peserta lainnya dan diberikan waktu selama 1 menit. Siapa yang bertahan dan dengan lipatan paling kecil maka merekalah pemenangnya.
  8. Bom air. Permainan ini dilakukan menggunakan pipa berdiameter 5 inci sepanjang 1 meter yang dilubangi bagian sampingnya. Kemudian di dalamnya terdapat bola pingpong yang harus dikeluarkan semua peserta hanya diperbolehkan menutup setiap lubang menggunakan jarinya. Kemudian salah seorang peserta mengambil air dan memasukan air ke dalam pipa sampai pipa tersebut penuh dan bola dapat keluar. Yang paling cepat mengeluarkan bola adalah pemenangnya.

Temu Raya Pemuda 2

Melalui kedelapan permainan di atas, saya dapat merefleksikan bahwa kerja sama dalam suatu tim sangat diperlukan untuk dapat memenangkan permainan. Kesabaran dan keterampilan diuji dalam setiap permainan. Semua pemain juga harus memiliki kedekatan dengan peserta lainnya. Jika peserta tidak dekat dan saling mengenal maka akan sulit sekali memenangkan setiap permainan yang harus dilalui. Bagi saya semua permainan ini sangat menarik untuk diikuti dan memiliki makna yang bisa dipelajari.

Talent Show

      Setelah outbond,  bersih-bersih dan makan malam, acara selanjutnya adalah acara talent show. Acara ini disajikan dengan mengundi setiap kelompok dengan kategori penampilan yang harus ditampilkan. Total ada 16 penampilan yang ditampilkan dari talent show ini. 16 penampilan ini diantaranya adalah :

  1. Joget Tiktok
  2. Pantomim
  3. Drama singkat
  4. Parodi lagu
  5. Puisi berantai
  6. Fasion show
  7. Bernyanyi
  8. Akapela
  9. Parodi iklan
  10. Parodi yel-yel
  11. Kata-kata senja
  12. Parodi kata-kata hari ini
  13. Menari
  14. Drama musikal
  15. Parodi lagu
  16. Bernyanyi dan menari

Setelah selesai semua penampilan dari setiap kelompok, dilanjutkan dengan penampilan dari Klasis Semarang Barat yang mempersembahkan Ludruk atau drama tradisional yang menceritakan kisah hidup seorang Kristen yang mengalami cinta beda agama. Dalam drama tersebut digambarkan bagaimana sulitnya memiliki pasangan yang berbeda agama. Kisah itu mengajarkan bagaimana sebaiknya memilih pasangan yakni memilih pasangan yang seiman dan menjadi pengikut Kristus.

            Sebuah acara yang memiliki kesan yang baik menurut saya. Semua peserta begitu totalitas menyiapkan semua penampilannya. Semuanya menjadi sangat menarik untuk diikuti dan dinikmati. Tetapi mungkin akan lebih menarik lagi jika pada saat talent show dilakukan di depan api unggun sehigga akan semakin syahdu lagi acara malam keakraban itu.

Sesi 2 Everlasting Love

            Sesi kedua pada hari kedua ini adalah ibadah Minggu yang dipimpin oleh Pdt Bernadus. Ibadah dimulai dengan memuji Tuhan dengan sangat syahdu dengan musik modern yang dimainkan oleh pemuda Klasis Pekabar. Sesi kedua ini bertemakan Everlasting Love dengan perikop yang terambil dari Yeremia 29:4-14 “Mengalami kasih Allah yang ternyaman dalam sejarah penyelamatan manusia”. Dalam kotbah dijelaskan bagaimana seorang pemuda harus mencapai suatu kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah dengan kedewasaan penuh dan memiliki tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Anak muda harulah berpegang pada kebenaran firman Tuhan bukan yang mudah diombang-ambingkan dengan keadaan dunia. Landasan teologis Pak Bernad diangkat dari PPA GKJ bahwa langit, bumi dan manusia itu diciptakan baik adanya. Hubungan yang harmonis antar manusia dan alam ciptaan berpadu di dalamnya. Namun karena adanya dosa manusia menjadi rusak dan menerima hukuman dari Allah. Karena karya Allah manusia diselamatkan kembali dalam diri Yesus yang turun ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

            Bagian yang menarik adalah ketika Pak Bernad mengkaitkan antara kasih keberadaan manusia yang merupakan sesuatu berharga dan penting dalam kasih Allah, sehingga manusia harus memiliki rasa berharga dan penting. Karena merasa penting dan berharga haruslah manusia melakukan tindakan sebagaimana mestinya. Rasa menghargai dari kemahalan kasih Allah inilah yang perlu ditanggapi dengan cara bahwa kita sebagai manusia harus menyadari bahwa kita dicari oleh Allah dan kita harus mau ditemukan oleh Allah bukan malah menghindari. Karena kita penting dan berharga bagi Allah maka kita perlu melakukan sesuatu yang penting seperti menjaga pola hidup, berolah raga, pola makan yang baik, serta menerapkan tiga pola nyata misalnya dengan action membawa tumbler memiliki impact go green, dari impact tersebut value yang dihasilkan adalah peduli lingungan. Bagi saya ini adalah sesuatu yang menarik bahwa peduli lingkungan itu saat ini menjadi keprihatinan. Dilihat dari beberapa hari terakhir ini terlihat di berita-berita bahwa kota Jakarta menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Langit Jakarta yang gelap karena asap polusi menjadikan alam semakin rapuh untuk terus berdiri dan dinikmati. Padahal sejatinya manusia dituntut untuk menghargai sesama ciptaan antara manusia dan alam bukan malah merusaknya. Anak muda harusla sadar akan keberlangsungan alam ciptaan supaya sejarah penyelamatan karya Allah di dunia ini dapat terus berlangsung dan berkelanjutan dengan baik.

Seminar dan Closing Celebration

            Bagian terakhir dari acara TRP ini diisi oleh Pak Hanundya. Beliau menjelaskan bagaimana menjadi seorang pemilih yang bijak dan tidak hanya golput. 2024 bukanlah waktu yang mudah karena di tahun tersebut akan digelar pesta demokrasi yang begitu besar di mana pemilihan pemimpin-pemimpin bangsa akan ditentungan di tahun tersebut. Berangkat dari data yang ada bahwa pemilu akan diikuti oleh lebih dari 200 juta warga Indonesia dan 60-70% dari jumlah tersebut adalah anak muda yang berusia minimal 17 tahun dan sudah terdaftar sebagai pemilih. Artinya pemuda memiliki pengaruh besar dalam pembawaan perubahan yang positif bagi bangsa Indonesia. Untuk itulah diperlukan kontribusi yang nyata dan aktif serta positif karena mada depan bangsa ini berada di tangan kita semua. Oleh Pak Hanundya kita diajak untuk menjadi pemilih yang bijak dengan memperhatikan track record calon pemimpin sehingga pertimbangan untuk memilihnya akan lebih mantep lagi. Pada media sosial banyak sekali yang memberitakan dan menceritakan track record calon yang dapat diperhatikan bersama. Hal itulah juga yang saya perhatikan sebagai seorang pemuda yang akan ikut ambil bagian dalam pesta demokrasi yang akan dilaksanakan tahun depan.

            Bagian penutup ditutup dengan Closing Celebration yang di dalamnya terdapat pembagian door price dan pemenang kelompok. Sayang sekali kelopok saya tidak mendapat kategori juara dalam outbond maupun dalam talent show. Namun bruntung saya bisa mendapat dua door price sekaligus karena saya hoki hihihihi. Bagi saya pelaksanaan TRP ini adalah sesuatu yang menarik untuk diikuti dan di dalamnya terdapat banyak sekali manfaat yang bisa saya temukan. Mulai dali menjalin relasi antar pemuda dari berbagai klasis, mendapat ilmu dari setiap sesi, mungkin jika beruntung juga bisa dapet jodoh hihhihi. Terimakasih Sinode GKJ, Terimakasih teman-teman panita dan semua yang terlibat dalam TRP Sinode Rayon 1 ini. Tuhan Memberkati. Stevanus Andreas Efraym.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *