gkjslawi.com – Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Majelis Pusat Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS) Nomor : 0163/MPGPPS/XII/23 Tentang Penetapan Gembala Definitif GPPS Immanuel Slawi dalam diri Pdm Niki Stevendra Kartono, M.Th, Pengurus Gereja GPPS Immanuel melaksanakan Ibadah Pentahbisan Gembala dalam diri Niki Stevendra Kartono, M.Th
Pentahbisan Gembala Sidang yang dilaksanakan pada hari Minggu, 14 Januari 2024 di GPPS Immanuel – Jl HOS Cokroamonoto No 1 Slawi Kabupaten Tegal dilakukan oleh Pdt. Dr. Paul Zaitun Lasut, M.Pd.K selaku Sekretaris MP GPPS.
Dalam khotbahnya Paul Zaitun menyinggung masalah karakter yang harus dimiliki oleh seorang Hamba Tuhan, mengingat kondisi jaman sekarang ini terjadi kemerosotan moralitas, loyalitas dan integritas.
“Hal yang sangat penting bagi kemajuan individu adalah moralitas, loyalitas dan integritas. Apalagi sebagai Hamba Tuhan di dalam realitas pelayanan di tengah tengah jemaat dan masyarakat dimana di tinggal” Ungkap Paul Zaitun di hadapan ratusan jemaat dan tamu undangan yang hadir.
Pdt. Niki Stevendra Kartono, M.Th selaku Gembala Sidang yang ditahbiskan, melalui khotbah sulungnya menjabarkan masalah Pemulihan sebagai langkah awal penatalayanan dan penggembalaannya.
“Makna pemulihan dikembalikan pada masalah teologis saat manusia jatuh dalam dosa. Kehendak bebas itulah yang menyebabkan manusia berdosa. Melanggar perintah Allah oleh karena keserakahannya. Akibat dari dosa itu Allah membatasi kehendak bebas manusia” jelas Niki di depan jemaat GPPS Immanuel Slawi
Lebih lanjut dikatakan oleh Niki, melalui pemulihan kita kembali pada blue print rancangan Allah sejak semula, manakala penciptaan semesta dan manusia itu dijadikkan.
“Apakah kita butuh Tuhan untuk disembah atau tidak, apakah kita akan mengasihi Tuhan atau tidak, pilihan bebas itulah yang membuat kita harus bertanggung jawab dalam berbuat dan mengasihi Tuhan. Semua perbuatan yang dilakukan ada dampaknya” lanjut Niki yang saat menyampaikan khotbah sulung terlihat santun, tenang dan menarik.
Pada sisi lain, Pdt. Dr. Sugeng Prihadi, S.Th, M.Min, M.Th mewakili Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tegal, mengajak pendeta yang baru di tahbiskan segera berkiprah dalam Koinonia (persekutuan), Marturia (kesaksian) dan Diakonia (pelayanan) sebagai bentuk pembangunan jemaat yang vital.
“Harapan saya, pendeta yang tertabis ini berkiprah segera dalam persekutuan, kesaksian dan pelayanan, sesuai dengan panggilan gereja sebagai wujud ekklesia. Meluas lagi pendeta Niki dapat menjalin kerjasama dengan BKSG, FKUB, Ormas yang ada dan pemerintah daerah. Mewujudkan moderasi beragama di tengah tengah lintas agama sebagai cara beragama yang moderat ” kata Sugeng dalam sambutannya.
Hal senada juga disampaikan oleh Pdt. Happy Budiono S.Pd.K selaku Ketua GPPS Rayon Pekalongan. Dalam sambutannya ia mendorong agar pendeta yang ditahbiskan segera melakukan pelayanan pastoral dan penggembalaan serta mewujudkan moderasi beragama guna meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Ibadah pentabisan berjalan dengan lancar yang dihadiri oleh Penatua, Diaken dan Jemaat GPPS Immanuel serta tamu undangan yang terdiri dari perwakilan BKSG Kabupaten Tegal, Petanesia Kabupaten Tegal, FKUB Kabupaten Tegal, Lintas Agama dan Kepercayaan, serta Gereja-gereja GPPS rayon Pekalongan (sugeng)