Kabupaten Tegal, 4 April 2025 – Kabupaten Tegal kembali meneguhkan semangat toleransi melalui talkshow spesial bertema “Dari Kabupaten Tegal Menyuarakan Kedamaian” yang diselenggarakan oleh Radio Slawi FM. Acara ini menghadirkan tokoh lintas agama  membahas pentingnya moderasi beragama dan sikap saling menghormati, terutama dalam perayaan hari besar agama seperti Nyepi, Idul Fitri, dan Paskah yang beriringan.

Hadir sebagai narasumber, Bapak Ida Bagus Nyoman Laksana, SH (Hindu), Bapak K.H. Husni Faqih, S.Pd.I (Islam), Bapak Ir. Doddy Haksman Adi (Katolik), dan Pdt. Dr. K.R.T. Sugeng Prihadi, M.Min, M.Th (Kristen). Mereka berbagi pandangan mengenai pentingnya menjaga kerukunan serta peran masyarakat dalam menciptakan keharmonisan.

Dialog dipandu oleh Merry Honey, penyiar Radio Slawi FM, yang mengapresiasi tingginya nilai toleransi di Kabupaten Tegal. “Ini bukti nyata bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis,” ujarnya.

K.H. Husni Faqih meluruskan pemahaman tentang ungkapan Minal Aidin wal Faidzin yang sering disalahartikan sebagai Mohon Maaf Lahir dan Batin, sementara itu Bapak Ida Bagus menjelaskan makna Nyepi dan Catur Brata sebagai bentuk refleksi spiritual umat Hindu. Bapak Doddy memaparkan praktik puasa dan pantang bagi umat Katolik, dan Pdt. Sugeng menjelaskan Triduum Paschale atau Tri Hari Suci, bahwa sebelum Paskah ada 3 Hari Suci yaitu : Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Hening. Setelah itu Paskah.

Direktur Utama LPPL Radio Slawi FM, Apun Yudoko, menegaskan bahwa keberagaman di Kabupaten Tegal harus menjadi modal sosial dalam membangun daerah yang lebih baik.

“Kondusifitas kerukunan beragama menjadi salah satu modal menuju kabupaten Tegal yang lebih baik. LPPL yang menjadi salah satu media publik tentunya dapat menjadi media untuk dapat menyiarkan kerukunan beragama. Dengan adanya dialog pemuka agama di Radio Slawi FM dalam satu waktu acara, dapat menjadi tauladan bagi masyarakat, bahwa para  tokoh agama di Kabupaten Tegal menginginkan kebersamaan untuk membangun Kabupaten Tegal Luwih Apik (lebih baik),” katanya.

Talkshow ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk  memperkuat komunikasi antarumat beragama. Kabupaten Tegal, dengan semboyan Tegal Luwih Apik, siap menjadi teladan dalam menjaga kedamaian dan toleransi di tengah keberagaman (sugeng ph/Red)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *