Slawi, 27 Maret 2025 – Badan Kerja Sama Gereja-Gereja (BKSG) Kabupaten Tegal menggelar rapat perdana pasca pembentukan pengurus baru. Acara yang berlangsung di Gereja Bethel Maranata (GBM) Slawi ini dihadiri oleh perwakilan gereja-gereja yang tergabung dalam BKSG. Agenda utama rapat kali ini mencakup penyusunan struktur pengurus, job description, serta rancangan program kerja untuk tahun 2025.

Pdt. Bambang Widjarnarko, M.Pd selaku Ketua BKSG, mengawali rapat dengan menyampaikan materi yang telah dibagikan sebelumnya dalam grup WhatsApp kepada peserta rapat. Hal ini bertujuan agar  peserta dapat mempelajari materi secara mendalam dan memberikan masukan yang konstruktif.

“Saya berharap peserta rapat dapat memberikan tanggapan positif agar hasil rapat ini menjadi langkah maju bagi BKSG,” ujar Pdt. Bambang saat diwawancarai oleh kru media.

Salah satu keputusan penting yang dihasilkan dalam rapat ini adalah pemisahan Komisi Anak dan Komisi Pemuda. Setelah mendengarkan masukan dari peserta rapat, BKSG memutuskan  memiliki pengurus yang fokus pada masing-masing komisi. Langkah ini bertujuan agar setiap komisi dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu, setiap komisi juga diminta untuk memiliki pasangan kerja sebagai upaya untuk saling menopang dalam menjalankan program.

Terkait kontribusi keuangan  gereja-gereja yang tergabung dalam BKSG, keputusan yang diambil adalah  terus berjalan sambil melakukan evaluasi berkala. Pdt. Bambang menegaskan pentingnya setiap komisi untuk menjalankan setidaknya satu program yang dapat memberikan dampak positif pada masyarakat, meskipun dengan keterbatasan dana.

Salah satu wacana penting yang  dibahas dalam rapat adalah kemungkinan perubahan organisasi dari BKSG menjadi Bamagnas (Badan Musyawarah Gereja-Gereja Nasional). Pdt. Dr. Sugeng Prihadi, Penasehat BKSG, mengajak peserta rapat untuk melakukan kajian lebih mendalam terkait perubahan ini.

“Sebelum mengambil keputusan, kita perlu memastikan bahwa perubahan ini membawa dampak positif, baik secara teologis maupun praktis. BKSG Kabupaten Tegal harus memiliki dasar yang kuat saat membuat keputusan,” ungkap Pdt. Sugeng.

Selain itu, rapat juga membahas persiapan program siaran radio yang akan dimulai pada bulan Mei 2025. Gereja-gereja di BKSG akan melakukan rekaman di Studio Radio Slawi FM dan disiarkan setiap hari Selasa pukul 20.00 WIB. Program siaran ini bertujuan  membagikan kesaksian dan pembinaan rohani kepada masyarakat, serta memperkenalkan kasih Allah melalui Yesus Kristus.

Perayaan Paskah yang semula direncanakan pada 30 April 2025 di GBI Slawi juga mengalami penjadwalan ulang agar tidak bertabrakan dengan acara perayaan Paskah yang diselenggarakan oleh YSAK Tegal. Penyesuaian ini mencerminkan pentingnya koordinasi antar gereja guna menghindari benturan acara dan memperkuat sinergi dalam pelayanan.

Ketua BKSG memetaforakan dengan menggambarkan kondisi gereja-gereja di BKSG seperti Lazarus, meskipun menghadapi masa-masa sulit,  Tuhan telah membangkitkan semangat  bergerak bersama.

“Gereja-gereja di BKSG harus saling mendukung dan tidak hanya fokus pada kepentingan masing-masing, tetapi juga memperhatikan pelayanan bersama demi memuliakan nama Tuhan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Tegal,” tambah Pdt. Bambang.

Rapat perdana ini diakhiri dengan makan bersama yang disiapkan oleh Keluarga Pendeta dan Jemaat Gereja Bethel Maranata (GBM) Slawi sebagai tanda kebersamaan dan sukacita (sugeng ph/Red)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *