(Slawi) gkjslawi.com Pada hari Rabu, 12 Juli 2023, Ibu-ibu yang terhimpun dalam Komisi Wanita GKJ Slawi dengan penuh sukacita kerja bakti di gereja. Tidak hanya membersihkan lantai, namun juga menata kembali barang-barang gereja. Semula barang dan perlengkapan gereja di simpan di rumah kontrakan sebagai sekretariat selama renovasi berlangsung.
Mengingat saat ini gedung gereja rencana sebentar lagi dapat digunakan, ibu-ibu dengan penuh semangat saling bergotong-royong. Menata kembali perlengkapan yang ada. Menurut pengakuan Ibu Eling sebagai tenaga admin GKJ Slawi, jemaat diberi ruang dalam kebersamaan menata perabot gereja. Ini adalah bukti pelayanan nyata dari jemaat.
“Semua barang-barang yang masih tertumpuk disini akan dipilah dan pilih, kemudian ditata sesuai dengan tempat yang telah disediakan. Kalau sudah tertata rapi, ketika kita membutuhkan mudah untuk mencarinya” ungkap Eling.
Kondisi barang yang sudah lama dan tidak terpakai lagi rencananya akan disimpan di gudang. Menurut Heni selaku anggota Majelis GKJ Slawi, barang-barang yang sudah dikemas perlu ditulis judul dan nama barangnya.
“Mengingat barang gereja banyak dan tersimpan di berbagai tempat, supaya mudah mencarinya perlu di tulis dalam tempat penyimpanan” ujarnya, sambil terus menulis, mengiventaris barang-barang yang sedang dipilah dan dipilih.
Di dalam keseruan para ibu ibu bekerja, terkadang diselingi canda tawa. Hal ini terjadi saat menemukan barang lama yang lucu dan unik. Suasana sukacita membuat mereka terus bersemangat, meski keringat mulai membasahi raut wajah.
“Beberapa kali saya bersin-bersin karena tidak memakai masker. Debu masuk lewat rongga hidung dan geli” tutur Yermi yang dua kali berturut turut terlibat menata barang gereja.
Talenta yang Tuhan berikan pada setiap jemaat digunakan sesuai dengan situasi saat itu. Misalnya, yang dapat merangkai bunga, ia dengan penuh sukacita menata dekorasi bunga di beberapa sudut ruangan dan di mimbar. Memilah bentuk dan warna bunga yang senada. Dirangkai dalam satu media. Hasilnya terlihat indah dan menarik.
Ibu Retna Puspaningtyas menjelaskan tentang media untuk bunga plastik dan bunga hidup itu berbeda. Sengaja ia membeli beberapa bunga dirangkai dan dipersembahkan pada gereja.
“Saya merasa gedung gereja setelah direnovasi terlihat megah. Untuk mengimbanginya penataan bunga juga di buat menarik. Terpajang indah” ujar Retna selama menata bunga dan perabot selalu di dampingi suami tercinta.
Kegiatan kerja bakti ini terus berlangsung setiap harinya sampai. Sampai nanti semua barang tertata dengan rapi. Kegiatan penataan dan kebersihan gereja diikuti oleh Retna Puspaningtyas, Neti Suwarno, Nunik Kasmari, Heni Agus Susanto, Eling Hamimah, Kartiwi, Yanti Thomas Selangor, Estherina Yun, dan Yermi Arnani. (Y.A)