gkjslawi.com (Solo) Semangat para Lanjut Usia (Lansia) meski kesehatannya menurun secara alami, namun geloranya masih membara. Itulah yang menjadi kekuatan para Adi Yuswa (lansia) Gereja-Gereja Kristen Jawa se Sinode GKJ membanjiri Stadion Manahan Solo.
Acara dengan tema Tinta Emas Adi Yuswa Untuk Indonesia dihadiri sekitar 10.600 orang. Digelar dalam Perayaan Hari Lanjut Usia Nasional dan Ibadah Syukur pada hari Kamis, (20/07/2023) di Stadion Manahan.
Menurut H. Ganjar Pranowo, SH, M.Ip yang hadir sebagai Gubernur Jawa Tengah, dalam sambutannya merasa terkesan dan berbahagia. Bahwa usia yang tua bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Masih ada kesempatan untuk memberikan kontribusi kepada bangsa.
“Silahkan piknik. Di tempat piknik ini membuat lebih rileks. Bertemu dengan kawan kawan seiring dan tentu saja suasana batinnya akan bahagia. Kalau orang bahagia umurnya panjang, biasanya hidupnya senang, orang yang hidupnya senang biasanya kalau berkata kata dengan tetangga bicaranya baik, dan biasanya orang baik suka menolong, maka ini kekomplitan dari nilai hidup kita. Sudah baik budi, suka menolong membantu terman, pasti tidak suka membuat orang lain jengkel, pasti tidak suka menciderai kawan”. Ucap Ganjar yang disambut gelak tawa oleh peserta yang hadir karena kekocakkan Ganjar dalam sambutannya.
Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh Pdt, (Em) Tanto Kristiyono, S.Th, M.Min). Melalui sambutannya, Tanto mengatakan panitia yang terbentuk bergerak cepat. Di pilihnya Kota Solo sebagai tempat kegiatan akbar.
“Kami memahami bagaimana kerinduan para adiyuswa bertemu dengan sesamanya. Dalam jumlah besar. Pertemuan yang nantinya akan menciptakan semangat baru. Ada suka cita, saling menghibur, melepas kangen dan saling meneguhkan hati. Kalaupun Solo dipilih sebagai tempatnya di dasarkan Solo merupakan kota budaya. Seindah alunan lagu Bengawan Solo, Putri Solo atau Solo di Waktu Malam” ungkap Tanto dengan terus menyapa peserta melalui gestur tubuh yang terus bergerak memutar, sesuai dengn tempat duduk peserta.
Larikkan syair lagu Siapa Bilang Lansia Tidak Berguna disampaikan oleh Pdt. Aris Widaryanto, S.Th, M.Min. Hadir sebagai Ketua Umum Gereja-Gereja Kristen Jawa Sinode GKJ. Lansia tetap memiliki potensi dalam berkarya. Kendati disadari kondisi lansia rawan bencana dan mempengaruhi eksistensinya.
“Atas kondisi yang rawan itulah negara hadir. Diterbitkan Perpres Nomor 88 Tahun 2021, tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan. Pemerintah memberi perhatian guna mewujudkan lanjut usia sejahtera, mandiri dan bermartabat. Inilah wujud kongkrit adanya Hari Lanjut Usia Nasional” tutur Aris dalam sambutannya.
Gibran Rakabuming Raka dalam sambutan tertulis mengapresiasi semangat adi yuswa. Suatu keterlibatan nyata dalam mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan seperti yang diharapkan menjadi tinta emas para adi yuswa untuk Indonesia.
Salah satu seksi acara, Pdt. Retno Ratih Suryaning Handayani, S.Th, MA, M.Th sudah berusaha semampu mungkin, dengan seluruh panitia menghadirkan acara. Menurutnya, bukan hal yang mudah memberikan sajian yang terbaik untuk banyak orang.
“Panitia sudah berusaha melakukan yang terbaik, kalaupun ada kritik yang masuk yah kami terima sebagai masukkan” pungkas Ratih pada awak media saat menanggapi keluhan dari beberapa peserta terkait dengan soundsistem.
Perayaan yang di kemas mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB dengan menampilkan kesenian, budaya Jawa, sendratari kolosal, gamelan Jawa, gejog lesung, punakawan, dan Sinden Elisha Orcarus berjalan meriah.
Puncak acara sebelum ditutup ditampilkan flasmob dari ratusan pelajar. Peserta banyak yang terhanyut dan ikut menirukan gerakkan flasmob dengan gelak tawa. (K.R.T.)